Lamuanan ku terasa melemahkan diri,serasa
barusaja aku menagis,orang yang sangat ku cintai,hanya berakhir satu
minggu,setiap waktu aku mengenang saat bersamamu walaupun hanya dalam satu
minggu aku berharap akan kembali kebersaaman dulu.Jelas masih membekas dalam ingatan
ku saat-saat menyenangkan bersama mu,walau pun itu hanya dalam satu minggu.aku
tidak bias menerima kepergianya,aku merasa kepergian dia karena salah ku padamu
Beti.Seandainya waktu itu aku tidak pergi pasti Beti masih bersama ku.lagi lagi
aku terlambat ini semua gara-gara mengikuti napsu aku karena aku tergesah gesah
saat masuk kampus aku tidak memperhatikan jalan sehinga aku menabrak seorang
dosen,”Maaf bu”kataku tanpa memperdulikan perkataan ibu dosen yang sepertinya
sangat marah.aku bergesah gesah masuk kelas dan ternyata dosen belum
masuk,napas ku pun legah.
“Terlambat
lagi ea Nan?”semalam ngapai aja?”Tanya Dino sahabat aku.Aku pun
menganggu-nganggu aja.
“Habis
bergadang ea Nan?”Tanya Dino lagi.Aku respon perkataanya.
“Ea apun
Dino,buku manajemen ku mana ea?”Tanya sambil melihat isi di dalam tas ku.
”Ketinggala kali ea” Sahut Dino.” gak mungkin ketinggalan Din,Tadi pagi aku
masukin ko ke dalam tas,Apa mungkin jatuh di jalan ea?”
“Munkin aja,udah
deh entar kita cari aja”Akhirnya Dosen yang di tunggu datang juga.Aku sangat
bosan.Rasanya aku ingin cepat-cepat kabur dari kelas ini.Aku tidak kontrasi
saat Dosen menjelaskan .Setelah sekian waktu akhirnya mata kuliah berakhir
sudah.Setelah Dosen menutup perkulihaan aku langsung menarik tangan teman saya
untuk keluar dari kelas.
“Dino,makan
di kanti kita yuk.”Aja aku.
“Gak cari
buku kamu dulu?” Tanya Dino.
“Entar aja
lah.Aku uda lapar kali ini.” Sahut aku.
“Ea. Ayo
lah.” Setelah sampai di kantin,kami membeli beberapa makanan.Dan mencari tempat
duduk yang nyaman untuk menyantap makanan.Saat kami sedang asik menikmati
makanan ada cewek nyamperin kami”Loh Kamu tadi pagi yang nabrak Ibu kan nggak
ada etika nya.” Sahut Ibu Beti itu.
“Maaf ea
Buk.Ibuk bicara sama aku?” Tanya aku.
“Emangnya.Di
sini ada orang lain apa? Lagian yang nbrak Ibu kan Cuma kamu.” Sahut Dosen itu
lagi.
“Yang nabrak
Ibu siapa?” Sahut aku nggak mau kalah.
“Sudah
nabrak orang gak mau tanggung jawab.”Sahut Ibu Beti.
“Hai
buk.Dateng-dateng nuduh teman ku .”Tanya Dino.
“Aku ngak
tau ko Din “ Sori ,Nama ku Beti.Dosen kalkulus.Tadi pagi temen kamu ini nabrak
saya terus langsung kabur aja”Sahut Dosen iti lagi.
“Siapa yang
kabur.Aku kan sudah minta maaf.” Sahut Aku lagi.
“Minta Maaf
ko langsung kabur sebelum saya ngomong.Lagian saya kesini cuman ngasih ini aja
ko.”Sahut ibu Dosen sambil menyerahkan
buku manajemen yang aku cari tadi.
“Oh ternyata
Ibu yang ngambil buku ini.”Sahut saya sambil mengambil buku milik saya dari
tangan Ibu Dosen tersebut.
“Siapa yang
ngambil.Tadi pagi kan kamu nabrak saya.Pake nuduh orang segala lagi.”Sahut Ibu
Dosen gremeng.
“Udah dong
Buk.Ngak usah di ladeni ni cowok.Sering jutek dari sononya.Aku mewakili
mengucapkan terimakasih pada Ibu.Nama aku Dino dan teman aku ini……….”
“Nan.Nanda
saputra.Mahasiswa Teknik Informatika semester 7.Bener ea.”Sahut Ibu Dosen.
“Ko,Ibu
tau?”Tanya Dino.
“Kan namanya
ada di buku itu.”Sahut Ibu Dosen.
“Oh ea
Bu.Bener.”Sahut Dino sambil melihat sampul buku Nanda.
“Oke deh
Din,Ibu pergi dulu ea.senang berkenalan denga Dino.Ibu pergi dulu ea”Pamit Ibu
Beti.
“Dah
Ibu.”Sahut Dino yang tidak berkedip.
“Hai.Dino
sadar dong.”Shut aku sambil melambaikan kedua telapak tangan saya di depan
wajahnya Dino.
“Ngapain sih
kamu Nan.”Sahut Dino.
“Habisnya.Kamu
sih matanya melotot kaya lihat apa saja”
“Abisnya……Ibu
Beti cantik sih Nan.”
“Cantik kamu
bilang? Ngak salah kamu Din? Din kamu memang gak bias lihat cewek cantik
lngsung melotot.” Sahut aku sambil meniggalkan Dino yang melamun dan setelah
sadar langsung lari menyusul aku.
Satu minggu
sejak kejadian di taman itu.Setiap saat saya nongkrong bersama Dino di tempat
itu
Pasti Ibu
Beti Ikut gabung.kalau Ibu Beti dating aku terasa terganggu melihatnya.Tapi
sebaliknya kalau Ibu Beti gak nogol aku merasa kehilangan.Kadang aku
suka.Ternyata Dino memperhatikan perubahan sikap ku yang biasanya nyeyel
sekarang tidak lagi.Dan Dino mulai bertanya-tanya yang aneh seperti sekarang
ini saat aku membaca majalah kesayangan ku Dino selalu dateng mengganggu aku.
“Nan.Ko ku
perhatiin sikap kamu terhadap Ibu Beti berubah.” Sahut Dino.
“Berubah
giman?” Respon aku tanpa meng alihkan pandangan ku dari majalah di depan
ku.Karena Dino merasa di cuekin majalah yang ada di tangan saya di rebutnya
yang sedang aku baca.
“Dino.Apa-apaan
sih kamu? Sinih pulangkan.” Sahut aku sambil merebut kembali majalaku dari
tangan Dino.
“Habisnya
aku ngomong gak kamu openin sih.” Sahut Dino sambil geremeng.
“Iya deh.Mau
ngomong apa sih cowok ganteng? Tapi pulangkan dulu dong majalah aku.”Sahut
aku.Dino memulangkan majalah ku dan aku duduk di sampingnya dengan manis untuk
mendengarkan perkataanya.
“Nan,biasanya kalau kamu ketemu sama
Ibu Beti pasti bawan kamu tidak suka,tapi belakangan ini aku perhatiin kamu
agak berubah,gak salah tingkah gitu deh.” Tutur Dino
“Alah itu Cuma perasaan kamu aja
Din.lagian bosen bersangka buruk ma Ibu Beti.” Sahut aku berbohong.
“Jangan-jangan kamu naksir lagi ma
Ibu Beti?” Tanya Dino penuh penasaran.
“Apa? Aku naksir ma Ibu Beti.Nggak
deh.” Jawab aku berbohong padahal aku ingin ngucapin kalau aku suka sama Ibu
Beti.
“Kalau emanag bener juga gak masalah
ko Nan.Malahan aku seneng lihat kamu jadian sama Ibu Beti.Dan dugaan aku sih
Ibu Beti suka sama kamu Nan.” Sahut Dino.
“Ah.Yang bener Din.” Tanya aku penuh
penasaran.
“Ea kan bener kamu naksir Ibu
Beti.Entar aku urusin Nan.” Sahut Dino.
“Siapa Din…….” Aku seyum sendiri.Gak
enak perasaan aku menahan malu.
Sudah satu minggu pembicaraan aku
dengan Dino,aku dan ibu Beti semakin dekat perasaan aku gak tau gimana
tiba-tiba malam minggu saya janjian sama Dino.Tapi saya berupa pikiran untuk
main-main kerumah Ibu Beti dan ibu Beti menyambut ke datangan saya saya pun
senang dan saya mengatakan kepada Ibu Beti untuk mau Jadi pacar saya,awal nya
Ibu beti menkirnya lama banget dan pada saat itu ibu Beti menyatakan ea,dan
saya merasa senang banget dan rasanya hari-hariku terasa indah dan
meyenangkan.Tanpa terasa satu bulan sudah resmi kami jadian dan aku pun
bersukur karena tidak ada kejadian yang tidak menyenangkan,sampai pada saat itu
saat terjadi kejadian yang menyedihkan.saat aku kehilangan orang yang paling
aku cintai di dalam hidup ku.Setelah kami pulang dari rumah Dino untuk
menghadiri acara ulangtahunya.Aku mengantarkan Ibu Beti ke rumah.Sampai di
rumah Ibu Beti Jarum jam menunjukan pukul 09.30 malam.Saya masih ingin ngobrol
kami duduk di kamar tamu sampai jam 11.00.Ibu Beti menyuruh saya pulang karena
jarak rumah ku dengan rumah Ibu Brti memakan waktu 2 jam.Dan Ibu Beti tidak
ingi aku kemalaman sampai di rumah.
“Nan udah malam kamu gak mau pulang?”
Tanya Ibu Beti.
“Gak ah aku mau nginep aja disini.”sahut
Aku.
“Tapi besok Nanda ada kuliah
pagi.Nanti Nanda telat lagi.”
“Tapi aku masik pengen disini.” Sahut
Aku.
“Bukan begitu Nan ini kan sudah
malam,nanti kamu ke maleman di jalan dan besok kesiangan lagi.”
“Udah pulang besokan bias ketemu lagi.”Sahut
Ibu Beti.
“Oke deh aku pulang,tapi kasih aku
satu ciuman.”Sahut Aku.
“Ih kamu genit deh Nan.”kalau gak di
kasih aku gak mau pulang.” Sahut Aku merajuk.
“Oke deh.” Nanda mencium pipih Ibu
Beti.
“Kalau di bibir boleh gak?” Tanya Aku.
“Kamu ini Nan di kasih jantung minta
rempeloh.uda sana pulang Hati-hati ea Nan sampai besok.” Ibu Beti mengantarkan
Aku sampai depan pagar,tapi sebelum Aku naik kemoto,Aku mencium bibir Ibu Beti
dan Ibu Beti pun terseyum.Dan Aku tidak membayangkan karena iti saat terakhir
aku melihatnya.setelah Aku sampai dirumah tidak berapa lama kemudian bunyi
telepon lalu aku angkat ternyata Kakak Ibu Beti yang mengabarkan Ibu Beti masuk
rumah sakit,karena terkenak serangan jantung
“Kak ada apa? Apa yang terjadi pada
Ibu Beti?” Tanya aku.
“Ibu Beti mengalami serangan jantung
dan sekarang Ibu Beti di priksa oleh
dokter.”TuTur Kakak Ibu Beti,kami terdiam memikirkan Ibu Beti.Satu jam kami
menunggu dengan pikiran yang tidak menentu akhirnya dokter keluar dan
menghampiri kami.
“Dok bagai mana keadaan Beti?” Tanya
kakak Beti.
“Kita hanya menunggu ke ajiban tuhan saja karena ke adaanya sangat keritis.”
Tutur Dokter.Lalu aku masuk keruang Ibu Beti aku melihat IbuBeti terbaring tak
berdaya.Tanpa terasa air mataku perlahan-lahan mengalir membasai pipi ku.Aku
menggemgam tangan kanan Ibu Beti.Ibu Beti membuka kedua bola matanya lalu
terseyum.
“Nanda,kenapa Nanda menagis.Aku
senang banget bias lama saat bersama mu tadi dan aku minta maaf karna aku tidak
bias jumpa Nanda lagi.Tapi aku selalu bersama mu Nan selalu du sisi mu.” Tutur
Ibu Beti dengan suara yang lembut sambil mengengem tangan ku erat-erat.
“Ibu Beti jangan bicara seperti itu.
pasti bias berjempu dengan aku lagi Ibu Beti pasti sembuh.”
Sahut aku sambil menggemgam tangan
kanan Ibu Beti.
“Sudahlah jangan menagis dan ini
bukan sala siapa-siapa mungkin ini sudah takdir.”Sahut Ibu Beti semakin dengan
suara lembut.
“I Mys You Ibu Beti.” Bisikan mulut
ku di telinga Ibu Beti.
“I……Mys…….You…….Nan………Tangan Ibu Beti
terkulai lemas didalam gengaman ku. Aku tidak bias berkata-kata apa.Lalu aku
keluar dari ruangan dengan gontai tanpa tidak memperdulikan pangilan siapa pun.
Aku merasa tidak ada lagi kehidupan di dalam hidup ku karena dia yang ku cintai
telah tiada.Ibu Beti selamat jalan semoga bahagi di sana dan diterima
disisinya.Aku setiap saat dan selalu mencintai mu Beti.
Belum ada tanggapan untuk "Cinta Ku Pada Dosen"
Posting Komentar